Review Metode

Jurnal Biosfera 22 (1) Januari 2005
Noor Aini Habibah dan Sri Nanan B.

Transfer Gen Penanda Pada Kentang (Solanum tuberosum L.)
CV Panda dan Atlantik dengan Bantuan Agrobacterium



Bahan dan Metode : 
1. Sumber eksplan : nodus dan daun kedua sampai ketujuh yang berwarna hijau tua pada kultur pucuk kentang kultivar Panda dan Atlantik berumur 5 minggu yang dikultur secara in vitro dalam medium multiplikasi pucuk (MP).

2. Kultur Bakteri : Agrobacterium tumefaciens strain LBA4404 dengan binary vektor
pBI121 (Life technologies, GibcoBRL) membawa gen GUS sebagai reporter yang
diregulasi promoter CaMV 35S dan gen NPT II sebagai marker seleksi digunakan dalam
penelitian ini.

>> Plasmid pBI121 ditransfer ke dalam A. tumefaciens “disarmed” strain
LBA4404 (ElectromaxTM product) melalui metode “freeze-thaw” (Holsters et al., 1978)
yang dimodifikasi. Kultur bakteri dipelihara pada medium Yeast Extract Peptone (YEP)
dengan penambahan kanamisin 50 ppm dan rifampisin 20 ppm dan disubkultur tiap 1
bulan sekali

3. Uji Toleransi terhadap kanamisin potongan nodus dan daun yang ditanam pada medium induksi kalus (MK) dengan berbagai konsentrasi kanamisin (0, 25,50, 75, 100, 125, dan 150 ppm). Medium MK terdiri dari medium MS + 5 mg/l naftalene asetat dan 0.1 mg/l benzil adenin.

4. Tahap Transformasi
a. Persiapan Sel Bakteri
Satu koloni A. tumefaciens ditumbuhkan dalam medium YEP yang ditambah 50 mg/l
kanamisin dan 20 mg/l rifampisin “overnight” pada suhu 28(C dengan agitasi 150 rpm.

>> disubkultur dan diinkubasi sampai mencapai fase log.

b. Pengkondisian, Inokulasi dan Kokultivasi
Potongan nodus dan daun ditanam pada medium MK selama 1 hari +  Kultur
Agrobacterium dalam fase log > lalu diinkubasi selama 5-10 menit.

> Setelah dikeringkan, eksplan dikokultivasi pada medium MK selama 1, 3, 5, 7 dan 9 hari. Setelah ko-kultivasi, jaringan dicuci dengan larutan amoksisilin 4 ppm . Eksplan yang telah dikokultivasi ditanam di medium seleksi (medium MK + 150 mg/l kanamisin).

5. Tahap evaluasi
a. Tahap isolasi DNA
Metode :  CTAB-Doyle &Doyle (1990).
-Sebanyak 1 g kalus digerus dengan menambahkan nitrogen cair dan
larutan bufer ekstraksi (50 mM Tris-Cl pH 8 + 0,5 mM EDTA + 0,35% sorbitol + 0,1% BSA
+ 10% polyethylene glycol) 4 ml selama penggerusan pada suhu ruangan.
-Filtrat disaring melalui satu lapis Miracloth ke dalam tabung sentrifuga steril. Kemudian filtrat yang telah disaring disentrifugasi selama 5 menit (15000 g) pada mikrosentrifuga.
-Supernatan dibuang dan sisa filtrat ditambahkan ke tabung yang berisi pelet, lalu disentrifugasi lagi
selama 5 menit dan supernatan dibuang.
-Pelet diresuspensi dalam 400 μl buffer pencuci dan ditambah 100 μl sarkosil 5%, diinkubasi sekitar 15 menit pada suhu ruangan.
-Kemudian suspensi pelet ditambah 1 ml buffer CTAB (0,5 M CTAB + 1 M Tris-Cl pH 8 +
0,5 M EDTA + 5 M NaCl), dicampur dengan cara dibalik dan kemudian diinkubasi pada
suhu 55°C selama 30 menit.
-Sampel disentrifugasi selama 5 menit dan dialiquot sebanyak 700 μl dan supernatan dimasukkan ke dalam tabung mikrosentrifuga.
-Kemudian supernatan ditambah dengan kloroform : isoamil alkohol (24:1), dicampur dan
disentrifugasi selama 1 menit.
-Supernatan ditransfer ke tabung baru. DNA diendapkan
dengan 1/10 volume 7,5 M ammonium asetat dan etanol 100%.
-Sampel disentrifugasi
selama 15 menit pada 4°C untuk mendapatkan pelet.
-Pelet DNA kemudian diresuspensi
dalam 50 μl buffer TE (10 mM Tris-Cl + 1 mM EDTA pH 8).

6. Polymerase Chain Reaction dan elektroforesis
a. Primer  untuk amplifikasi gen NPTII adalah : F : GAG GCT ATT CGG CTA TGA CT dan R : ATT CTC GTG ATG GCA GGT TG (Lakshmi-Sita, 1998).
b. Bahan PCR : 2 μl DNA; 2 μl buffer PCR 10x; 0,1 μl
250 U AmpliTaq DNA polimerase; 2 μl untuk setiap primer; 1,6 μl untuk setiap 2,5 mM
dNTP.
c. Suhu denaturasi awal : 95°C selama 120 detik
d. Siklus :  35 siklus denaturasi pada suhu 95°C selama 30 detik
e. Annealing : 56°C selama 60 deti
f. Elongation : 71°C
selama 120 detik dan kemudian selama 5 menit pada suhu 71°C untuk melengkapi
pemanjangan


- Ajeng Ayu Suryani / 1600017100
- Nita Yuniar N / 1600017101

Enzym restriction

Ajeng Ayu Suryani / 1600017100
Nita Ynniar ningsih / 1600017101




Restriction Enzymes: DNA Scissors

Restriction Enzymes

Directions: Identify the restriction sites for each of the examples given. Show the cuts , sticky ends or blunt, number of DNA fragments produced and the number of base pairs in each (count the top row). (If there are three nucleotides on either side of the dash it is a blunt cut. If there are fewer than three bases on either side of the dash it produces “sticky ends” cut.)
Remember:  Analyze in the 5’à 3’ direction


1.  HindIII--- 5' GTC GAC 3'

5' ACGACGTAGTCGACTTATTAT GTCGACCCGCCGCGTGTCGACCATCA 3'
3' TGCTGCATCAGCTGAATAATACAGCTGGGCGGCGCACAGCTGGTAGT 5'

Number of pieces of DNA ___3____
Tipe pemotongan : ujung timpul (blunt ends)
Jumlah pemotongan fragmen DNA : 4 fragmen
Titik potong : 3 bagian
Jumlah pasangan basa nitrogen : 15 bp, 13 bp, 11 bp, dan 8 bp.

2.  EcoRI --- 5' G AATTC 3'

5' ACG ACGTATTAGAATTCTTAT CCGCCGCCGGAATTCT CATCA 3'
3' TGC TGCATAATCTTAAGAATAGGCGGCGGCCTTAAGAGTAGT 5'

Number of pieces of DNA ____2___
Tipe pemotongan : ujung lancip (sticky ends)
Jumlah hasil pemotongan fragmen DNA : 3 fragmen
Titik potong : 2 bagian
Jumlah pasangan basa nitrogen : 19 bp, 12 bp, dan 11 bp.

3.  HaeIII --- 5' CC GG 3'

5' ACGCCGGCCGTATTAT CCGGATCCGCCG CCGGCTGTCCCGGATCA 3'
3' TGCGGCCGGCATAATAGGCCTAGGCGGCGGCCGACAGGGCCTAGT 5'

Number of pieces of DNA ___4____
Tipe pemotongan : ujung tumpul (blunt ends)
Jumlah hasil pemotongan fragmen DNA : 5 fragmen
Titik potong : 4 bagian
Jumlah pasangan basa nitrogen : 13 bp, 12 bp, 9 bp, 6 bp, dan 5 bp.

4.  BamI --- 5' CCTAG G 3'

5' ACGCCTAGGACGTATTATCCTAGGTAT CCGCCGCCGT CATCA 3'
3' TGCGGATCCTGCATAATAGGATCCATAGGCGGCGGCAGTAGT 5'

Number of pieces of DNA ___2____
Tipe pemotongan : ujung lancip (sticky ends)
Jumlah hasil pemotongan fragmen DNA : 3 fragmen
Titik potong : 2 bagian
Jumlah pasangan basa nitrogen : 19 bp, 15 bp, dan 8 bp.

5.  HindII --- 5' GTC - GAC 3' and HaeIII --- 5' CC GG 3'

5' ACGGTCGACACGTATTATTAGTCGACTCCGCCGCCGCCGGTCATCA 3'
3' TGCCAGCTGTGCATAATAATCAGCTGAGGCGGCGGCGGCCAGTAGT 5'

Number of pieces of DNA ___3___
Tipe pemotongan :  ujung tumpul (blunt ends)
Jumlah hasil pemotongan fragmen DNA : 4 fragmen
Titik potong : 3 bagian
Jumlah pasangan basa nitrogen : 17 bp, 15 bp, 8 bp dan 6 bp.

6.   HindII --- 5' GTC GAC 3', HaeIII --- 5' CC GG 3' and BamI --- 5' CCTAG G 3'

5' ACGCCGGACGTACCTAGGTTTAGTCGACTC CGCCG CCCCTAGGGTCATCA 3'
3' TGCGGCCTGCATGGATCCAAATCAGCTGAGGCGGCGGGGATCCCAGTAGT 5'

Number of pieces of DNA ____4___
Tipe pemotongan : ujung tumpul (blunt ends)
Jumlah hasil pemotongan fragmen DNA : 4 fragmen
Titik potong : 3 bagian
Jumlah pasangan basa nitrogen : 20 bp, 17 bp, 8 bp dan 5 bp.

Desain Primer


Desain primer DNA COXI (Cytochrome c Oxidase Sub Unit 1) Kura-kura (Cuora amboinensis)
Oleh : Ajeng Ayu Suryani (1600017100) dan Nita Yuniarningsih (1600017101)

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah masuk ke laman: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
Catatan : Gambar ditampilkan terlebih dahulu baru penjelasan




1. pilih opsi ''Gene''
2. ketik DNA yang akan dicari ( terlalu banyak pilihan DNA COXI, kami memilih menggunakan nama hewan untuk mempermudah pencarian )
3. cari sampai ditemukan '' Cytochrome c Oxidase Sub Unit 1 (Cuora amboinensis) ''

4. setelah ditemukan. kemudian,
5. klik bagian yang ditunjuk

6. setelah laman ditampilkan, klik '' FASTA '' 

7. Urutan basa yang ditampilkan kemudian di Ctrl C+ Ctrl V ke Ms. Word 

8. Urutan basa kemudian dihilangkan spasinya

9. kembali ke laman ncbi, klik '' Primer-BLAST '' 

10. Urutan basa yang telah dihilangkan spasinya kemudian di Paste ke kolom yang tersedia di bagian PCR Template
11. Max. product diubah menjadi 700

12. Scroll ke bawah laman dan klik '' Get Primer ''

13. Setelah hasilnya keluar, kemudian dilihat primer yang terpanjang
14. primer terpanjang yang didapatkan adalah '' Primer Pair 5 ''dengan panjang product 603
15. forward primer dan reverse primer yang akan digunakan untuk PCR telah diketahui.